Kamis, 09 April 2009

SENI BERKOMUNIKASI Bagian #7

Membangun hubungan baik dan komitmen

Manusia memiliki sifat primitif dan dalam memotivasi dirinya berdasar kaidah Pareto adalah 80% menghindari kesengsaraan dan mengejar 20% kenikmatan.


Sementara bagi manusia yang telah masuk kepada kesadaran kehidupan modern mereka memerlukan:

  • Kebutuhan akan kenyamanan & kepastian
  • Kebutuhan adanya hal baru, variasi
  • Kebutuhan akan hubungan, relationship
  • Kebutuhan terhadap nilai ungul, berbeda
  • Kebutuhan untuk bertumbuh dan berkembang
  • Kebutuhan untuk dapat berkontribusi dan berarti

Dalam menyampaikan harapan, perlu sekali kejelasan motif dan objektif.

S = Specific (Jelas & pasti)

M = Measurable (Terukur)

A = Achievable (Dapat dicapai)

R = Realistic (Nyata, masuk akal)

T = Time Bond (Batasan waktu)

E = Ethical (Integritas, Moral)

R = Recorded (Dicatat & Dihargai)


Kaidah dalam membangun komitmen:

  1. Harga Diri. Sebelum meminta komitmen perlu diperhatikan motifnya. Apa untungnya buat saya? Sebab motivasi untuk berkomitmen akan mudah terikat bila yang bersangkutan tahu benar manfaatnya dan memberikan keuntungan apa bagi dirinya. Dan yang lebih penting lagi apa akibatnya bila yang bersangkutan tidak melakukannya. Semuanya ini akan lebih Dazyat bila dikaitkan dengan NILAI harga diri.
  2. Empati. Dengarkanlah dengan seksama. Perhatikan dengan tulus. Rasakan apa yang sedang Ia keluhkan dan alami. Jadilah bagian dari pengertiannya (mengerti bukan berati menyetujuinya).
  3. Keterlibatan. Terlibatlah secara fisik maupun moral. Undanglah Ia masuk kedalam talian emosi. Libatkanlah Ia dengan memberi tahu keuntungan dan kerugiannya dengan menjunjung tinggi NILAI martabat dan ketulusan. Ungkapkan apa perannya dengan jelas dalam bagian sukses Kita. Tanpa tahu keuntungan dan peran didalam kesuksesan, akan sulit mengundangnya kedalam talian komitmen.
  4. Berbagi. Komitmen selalu berhubungan dengan kejelasan dan ketulusan. Berbagi dalam pekerjaan, kepercayaan dan kesuksesan adalah kunci solidnya loyalitas dalam mencapai sukses yang sebenarnya.
  5. Dukungan. Tapan peran yang jelas, maka dukungan akan menjadi bias. Katakan dengan kesungguhan permintaan dukungan itu dan jelas peran dukungannya hingga kepada hasil akhir. Evaluasilah setiap tahapan dengan fakta dan keterlibatan emosi. Rayakan kecemerlangan atas hasil dan kuatkan pertalian kebersamaan dalam tim kerja. Pemimpin hanya dilihat dari kejelasan akan visi/misi dan keberhasilan bagi para pengikutnya. Sebab setiap orang menginginkan keberhasilan dan menjadi bagian dari keberhasilan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar