Kamis, 18 Juni 2009

Time Management #1: Orang Sukseskah Anda?

Failure is the foundation of success and the means by which it is achieved (Lau Tzu).

Develop the success from the failures. Discouragement and failure are to of the surest stepping stones to success (Dale Carnegie).

Jika sesuatu menjadi salah, jangan pernah menunggu orang lain untuk berubah, mulailah dengan diri Anda.
Jika sesuatu tidak berlaku semestinya, berlakulah lebih fleksible untuk menerima masukan dan memperbaiki cara Anda berhubungan.

Ada tiga kelompok dalam memanfaatkan waktu:
ORANG SUKSES

  1. Memiliki jadwal kegiatan yang terencana dengan baik.
  2. Mampu mengendalikan waktu yang dimilikinya (bukan sebaliknya).
  3. Memiliki waktu luang untuk belajar dan beristirahat yang cukup.
  4. Memiliki jiwa yang lebih tenang, mantap dan tegas.

ORANG BIASA YANG SIBUK

  1. Memiliki jadwal kerja, tetapi sering jawal itu dilanggarnya.
  2. Dikendalikan atas waktu dan kelelahan atas habisnya waktu.
  3. Tampak sibuk, tertekan dan tidak adanya efektif atas hasil
  4. Kehidupan dalam rutinitas

ORANG YANG RUGI

  1. Tidak memiliki jadwal dan tidak jelas
  2. Hidup dalam kesibukan tanpa prioritas
  3. Pesimis dalam harapan pencapaian
  4. Membuang waktu percuma dan tidak membuat esok menjadi lebih baik, karena dipenuhkan dengan keluhan dan penyalahan pihak lain

Kamis, 04 Juni 2009

LEADERSHIP #4: Leadership Senin Pagi bersama David Cottrell

Adalah sebuah pilihan keputusan:
Apakah Anda akan menemukan hambatan dan tantangan ketika proses seleksi karyawan baru kemudian mudah mengantur mereka dikemudian hari?
ATAU
Mudah menerima karyawan dan kemudian mengalami hambatan/kesulitan ketika bekerja dengan mereka.

Hal yang penting dan patut dipertimbangkan adalah:

  • Proses seleksi penerimaan karyawan adalah hal biasa yang harus dilalui. Kesulitan yang ada adalah proses, tergantung bagaimana kita menebar jala dan bukan memancing di Danau yang sepi.
  • Kemudian kita akan teruskan dengan kegembiraan kelompok kerja kita dalam pencapaian yang cemerlang. Sebab kita memiliki ORANG yang TEPAT bagi organisasi kita.

Dalam melakukan proses seleksi hendaknya dilakukan penyaringan calon karyawan dengan persyaratan:
1) KOMPETENSI dalam Technical & Management skills
2) KARAKTER Kepribadian
3) Kesesuaian KIMIAWI organisasi, tipe orang dan budaya

Ketentuannya adalah:

  1. Pilihlah Karyawan yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan organisasi
  2. Berilah pelatihan agar menjadi lebih baik dan pandai. Disisi lain terjadi penyesuaian nilai dan budaya organisasi
  3. Tolaklah segera bagi karyawan yang tidak memenuhi ke dua kriteria diatas

Yang terpenting bagi Pimpinan organisasi adalah memilih Anggota Organisasi yang sesuai dengan kebutuhannya yaitu ORANG yang TEPAT. Anda tidak mungkin memiliki organisasi yang KUAT bila diisi oleh orang-orang yang lemah, melemahkan, membebani dan orang yang tidak efektif.

Pemimpin harus mampu mempresentasikan visi, misi dan strategi untuk memenangkan kompetisi bisnis. Sebelum Anda menentukan arah kemana akan melaju, lebih baik Anda periksa. Apakah Orang-orang yang ada dalam organisasi adalah orang-orang tepat yang selalu berkehendak sama dan memiliki kapasitas untuk mencapai tujuan organisasi tanpa ’ba-bi-bu-dor’ atau sebaliknya? Cepat-cepatlah hentakan, sehingga orang-orang yang tidak tepat cepat rontoh dan menjauh dari organisasi Anda. Baru kemudian Anda siap mengemudikan Organisasi ini dengan laju yang nyaman.
”ORANG, MANUSIA atau PEKERJA adalah Aset Penting PERUSAHAAN” Betulkah? Yang benar Adalah ”ORANG atau PEKERJA yang tepat dan cocok untuk perusahaan adalah Aset Penting Perusahaan” dan orang-orang tersebut berhak duduk dikursi organisasi.

Bagaimana cara meningkatkan performa para CALON BINTANG (Talent/pekerja bertalenta untuk menjadi bintang):

  1. Berikan kepercayaan dengan Tugas yang untuk diselesaikan
  2. Berikan kegairahan untuk mengerjakan Tugas dengan hasil yang terbaik
  3. Hidupkan sikap berfikir inisiatif dan kreatifitas untuk menyelesaikan persoalan yang ada
  4. Arahkan pada fokus bagi pencapaian hasil kerja
  5. Persiapkan posisi (tempat, jabatan, pekerjaan) baginya setelah Tugas itu terselesaikan dengan baik dan efektif
  6. Latihlah dan berlatihlah untuk menajamkan kemampuannya dalam bekerja, memimpin dan menyelesaikan masalah
  7. Ajarkan ketekunan dan keuletan dalam menghadapi tantangan hingga mencapai keberhasilan
  8. Ujilah keberanian dalam bersikap. Ujilah ketegasannya sehingga tidak meragukan.
  9. Ajarkan kemampuan untuk menularkan apa yang bisa dilakukan kepada orang lain. Sehingga akan membuatnya belajar lebih dalam, menguasai dan mampu berbagi.
  10. Kuncilah sikap dan perilakunya, sehingga tidak tercemari oleh kondisi yang akan membuatnya gagal. Bangunkanlah dalam kekuatan karakter.
  11. Anjarkanlah bagaimana bersikap, bekerja sama dan membangun hubungan dengan manusia, pekerja, bagian internal dan external organisasi.
  12. Berikanlah tanggung jawab akan tugas. Dan mintalah pertanggungan jawaban akan tugas tersebut dan bukan mengambil tanggung jawabnya. Tumbuhkan perasaan memiliki dan kecintaan akan tugas, sehingga rasa tanggung jawab mengakar kokoh pada setiap tugas yang diembannya.
  13. Ajaklah untuk hidup dalam kebersamaan kerja kelompok, lintas organisasi dan peran kerja bersama. Sehingga tumbuh dan besar dalam semangat kerjasama.

LEADERSHIP #3: 6 Points Leadership (by Peter Druker)

6 Points Leadership (by Peter Druker)


  1. Pemimpin itu memiliki pengikut, dan dengan kepemimpinannya mencapai tujuan dan sasaran bersama-sama pengikutnya.
  2. Popularitas adalah BUKAN kepemimpinan. Pencapaian akan HASIL adalah salah satu tolok ukur suksesnya kepemimpinan.
  3. Pemimpin sangat mudah diketahui dari bagaimana dia dijadikan panutan oleh pengikutnya.
  4. Kepemimpinan bukanlah suatu peringkat, kemudahan, kelas, jabatan atau uang.
  5. Kepemimpinan adalah Tanggung jawab dan Pengaruh. Semakin besar tanggung jawab dan semakin efektif mempengaruhi orang lain, itulah Pemimpin.
  6. Pemimpin bertugas untuk mengangkat dan meninggikan orang lain.
  7. Pemimpin adalah memberikan nilai dan bernilai bagi kelompoknya.

Rabu, 03 Juni 2009

LEADERSHIP #1: 17 Rahasia Kepemimpinan ala Wess Roberts

17 RAHASIA Kepemimpinan “Attila the Hun”

(by Wess Roberts, Ph.D)

  1. Loyalitas terhadap anggota (manusia,orang) dan tujuan organisasi.
  2. Keberanian untuk menegakan nilai kebenaran. Tegas dalam bersikap.
  3. Berkeinginan kuat untuk mencapai tujuan dan tahu apa yang harus dilakukan.
  4. Stamina Emosi yang teguh, sabar, manusiawi dan mampu mengawal mandat.
  5. Stamina Fisik yang tangguh, sehat dan selalu menjaga kesehatannya.
  6. Mampu mendengarkan dengan baik dan efektif. Mendahulukan empati dan sikap simpatik.
  7. Meyakinkan. Tegas, cepat dan cermat dalam melangkah. Hasil yang teruji.
  8. Mampu mengantisipasi keadaan (berikap proaktif) dan mampu menjelaskan gagasan dan fikirannya.
  9. Mampu mengelola waktu dengan efektif.
  10. Mampu menang dalam berkompetisi.
  11. Selalu memiliki percaya diri.
  12. Sikap bertanggung jawab pada tugas yang diembannya, mecari solusi bukan argumentasi.
  13. Berani mempertanggung jawabkan pada apa yang diputuskannya terhadap nilai kebenaran.
  14. Dapat dipercaya.
  15. Gigih dan Ulet.
  16. Dapat diandalkan.
  17. Sekap rendah hati dan melayani.

Selasa, 02 Juni 2009

LEADERSHIP #2: Level 5 (Eksekutif), pada GREAT COMPANY

Ditemukan bahwa Pemimpin pada perusahaan ‘Good To Great’ selalu tampak biasa-biasa saja, sederhana, tidak menonjolkan diri, tenang, berkemauan keras, tidak mengenal takut, pendiam, bahkan pemalu. Para Pemimpin itu merupakan campuran dari KERENDAHAN HATI DAN PROFESIONALISME.



Berdasarkan hasil riset, semua eksekutif perusahaan Good To Great mempunyai sifat yang sama.

Sifat itu tidak dipengaruhi apakah perusahaan consumer goods atau industrial, sedang menghadapi krisis atau dalam status yang mantap, menjual jasa atau produk. Tidak dipengaruhi kapan terjadinya transisi dan seberapa besar ukuran perusahaan.



Pemimpin yang berpotensi memiliki Kepemimpinan Tingkat 5 pasti ada di sekitar kita, bila kita mengetahui apa yang perlu dicari, dan bahwa banyak orang yang potensial untuk berkembang menjadi Tingkat 5.


Para Pemimpin Good To Great memulai proses TRANSFORMASI pertama-tama dengan mendapatkan orang yang tepat dalam bus (dan menyingkirkan orang-orang yang tidak tepat ke luar) dan kemudian baru membayangkan kemana bus tersebut akan dikemudikan.


Pertanyaan SIAPA harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum APA.


Siapa yang terlibat, jauh lebih penting ketimbang VISI, STRATEGI, Struktur Organisasi dan TAKTIK.


Visi yang hebat tanpa orang yang hebat maka tidak akan relavan.

3 prinsip dalam kepemimpinan perusahaan ’GREAT COMPANY’:


Pertama, bila dimulai dengan SIAPA, bukannya dengan APA, kita dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan dunia yang berubah


Kedua, bila kita memiliki orang yang tepat dalam bus , sebahagian besar masalah memotivasi dan mengelola orang akan hilang. Orang yang tepat tidak perlu diawasi secara ketat atau dipecat. Mereka akan memotivasi diri dengan dorongan dari dalam batin untuk membuahkan hasil yang paling baik dan selalu ingin ikut serta dalam menciptakan sesuatu yang GREAT.


Ketiga, bila pemimpin mempunyai orang yang tidak tepat, tidak perduli seandainya pemimpin tersebut telah menemukan arah yang tepat, Pemimpin tersebut belum memiliki perusahaan yang hebat.


Perusahaan Good To Great memberikan bobot lebih besar pada sifat-sifat mendasar ketimbang latar belakang pendidikan spesifik, keterampilan praktis, pengetahuan khusus, atau pengalaman kerja.


Dimensi seperti KARAKTER, ETIKA KERJA, KECERDASAN DASAR, DEDIKASI dan NILAI-NILAI diyakini akan lebih melekat dibandingkan KOMPETENSI.