Minggu, 05 April 2009

SENI BERKOMUNIKASI Bagian #3

Membangun Kepercayaan



Bila kita ingat, berapa kali kita mengalami kegagalan bukan karena cara yang kita lakukan? Cara-cara itu telah kita perbaiki dan kita persiapkan dengan begitu baiknya. Namun tetap saja, tertolak. Apanya yang salah? Boleh jadi yang sebenarnya bermasalah adalah PERSONAL ’pribadinya’. Penolakan didasarkan oleh tidak diterimannya ’DIRI’ kita. Mengapa? Karena tidak adanya nilai dan kepercayaan yang kita berikan bagi mereka, tidak dirasakannya keuntungan.


Kemudian bagaimana kita harus membangun kepercayaan itu?

Pastikan kita telah melakukan down-payment untuk harapan kita, dengan hati dan kesungguhan.
  • Dengan niat baik saja tidak cukup bila caranya salah. Reaksi yang muncul adalah Salah paham, merasa disalahkan, dihujat, merasa tidak dipercaya.
  • Dengan cara yang baik sekalipun namun bila niatnya tidak baik maka yang muncul adalah perasaan ditipu, dibohongi atau bahkan dirugikan.

Sebab perlu disadari bahwa sebenarnya Manusia itu memiliki 7 (tujuh) sikap dasar (motivasi dalam melakukan sesuatu):
  1. RASA PAMRIH. Setiap orang punya pamrih dan hanya tergerak untuk bertindak atau tertarik atau menerima sesuatu jika ada manfaat bagi dirinya
  2. INGIN DIPERHATIKAN. Setiap orang ingin diperhatikan, didengarkan, dipahami sikapnya dan pendapatnya pada saat berbicara
  3. INGIN DIAKUI. Setiap orang ingin diakui keberadaannya dengan meminta/dimintai pendapat dan saran-sarannya.
  4. TIDAK MAU DISALAHKAN. Setiap orang tidak mau disalahkan & dipermalukan. Ingin didengar alasannya atas sikap dan hasil Kerjanya.
  5. TIDAK SENANG DIBANTAH. Penolakan setiap orang tidak senang dibantah, ditentang dan disangah (apalagi dimuka umum) tentang pendapatnya dan sikapnya (membela diri).
  6. TIDAK SENANG DIGURUI. Setiap orang tidak senang digurui atau didikte dan disuruh-suruh tanpa alasan yang jelas.
  7. SENANG DIPUJI. Setiap orang senang dipuji atas sikap, tindakan, pendapat serta prestasi yang telah dicapai atau dilakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar